Mengenal Teknologi Nuklir PET-CT yang tersedia di Jakarta
Sumber: Prof Dr Johan S Masjhur & Dr. Tunggul D Situmorang, Sp.PD, KGH, Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi & Rumah Sakit Gading Pluit
Mendengar kata nuklir, masyarakat langsung bergidik. Padahal, pemanfaatan tenaga nuklir dalam dunia kesehatan sudah puluhan tahun dilakukan. ”Tak perlu fobia pada nuklir karena nuklir tidak hanya untuk pembangkit listrik, tetapi untuk berbagai bidang kehidupan, termasuk pertanian, pangan, dan kesehatan,” jelas Prof Dr Johan S Masjhur, perintis kedokteran nuklir di Indonesia.
Dalam wawancaranya dengan Sehatku, beliau mengatakan bahwa sebenarnya Nuklir sebagai penggunaan bahan radioaktif dapat menjadi alat buatan artificial radionuclear untuk pengobatan diagnosis suatu penyakit. Radiasi yang diterima sangat kecil sekali jauh lebih kecil daripada radiologi atau radioterapi, jadi menurutnya tidak menimbulkan sesuatu yang serius untuk pasien. Keberadaan radionuclear ini sudah ada sejak perang dunia kedua yang kemudian mulai berkembang sejak tahun 40-50an hingga saat ini.
Untuk mensosialisasikan penggunaan nuklir aman bagi kesehatan dan mengubah persepsi negatife masyarakat tersebut, berbagai hal dilakukan oleh tim kedokteran Nuklir UNPAD dimulai sejak berdirinya Unit tersebut pada tahun 70an seperti media massa, ceramah dan seminar.
“Jadi kita tidak perlu khawatir dengan bahaya radio nuclear,” imbuhnya.
Pelayanan Kedokteran nuklir di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1970, dan sekarang semakin berkembang lagi dengan adanya alat kedokteran nuklir yang canggih yaitu PET Scanning dan yang berkompeten untuk hal tersebut adalah dokter spesialis kedokteran nuklir. Dibandingkan dengan beberapa dekade lalu, kini peluang kesembuhan atau kelangsungan hidup yang lebih lama pasien kanker secara pasti meningkat karena bertambahnya pengetahuan dan terapi baru penanganan kanker seperti PET/CT- Scan ini.
Apakah PET/CT-SCAN itu ?
Positron Emission Tomoghraphy (PET) adalah pemeriksaan non invasi yang dapat menggambarkan pencitraan , penggambaran fungsi seluler dari tubuh kita secara 3 dimensi berwarna untuk mendeteksi perubahan/aktivitas sel dengan menggunakan radiofarmaka.
PET scan akan mendeteksi aktivitas metabolic dari sel-sel tubuh kita, dapat memberikan gambaran tepat lokasi sel-sel tubuh yang mengalami perubahan atau perkembangan tidak normal serta membantu penentuan diagnosis dan derajat beratnya penyakit dan sel-sel kanker yang aktif mempunyai aktivitas metabolik yang berlebihan.
Alat canggih untuk pemeriksaan diagnostic ini dapat juga digunakan untuk mendeteksi penyakit kanker. PET scan dapat menggambarkan fungsi fisiologis / aktivitas metabolisme di tingkat sel jaringan yang tidak didapatkan dan digambarkan dengat alat pencitraan konvensional lainnya sehingga kelainan fungsi atau metabolism dalam tubuh dapat segera diketahui dengan menyuntikan cairan FDG yang tinggi menandakan aktivitas fisik yang berlebihan sajak satu hari sebelumnya dan puasa selama 6 jam sebelum PET Scan harus ditunda/dijadwal ulang.
Kamera PET memiliki kejernihan citra yang lebih baik dibandingkan dengan kamera gamma yang secara umum digunakan pada kedokteran nuklir. Hal ini dikarenakan pendeteksiannya didasarkan pada coincidence detection. Ketika positron dilepaskan dari flour 18 partikel ini akan segera bergabung dengan electron dan terjadilah anihilasi. Ini dihasilkan sinar gamma dengan arah berlawanan (180 derajat) / coincidence detection dan hanya sinar gamma yang berlawanan arah ini yang akan diolah oleh detector.
Bagaimana cara kerja PET/CT-SCAN?
Radiofarmaka seperti cairan glukosa (FDG Fluorodeoxyglucose) yang merupakan radiofarmaka yang paling sering digunakan, akan di suntikan kedalam pembuluh darah pasien. Dosis radiofarmka yang digunakan radiasi yang minimal dan resiko yang sangat rendah.
Radiofarmaka ini banyak ditangkap oleh sel-sel kanker. Karena sel-sel kanker banyak membutuhkan glukosa untuk metabolismenya dari berlipat-ganda, PET mengambil pencitraanini menunjukan lokasi dimana radiofarmaka ini berkumpul, yang berarti dilokasi itu lah terdapat sel-sel kanker yang aktif. PET dapat digunakan untuk mendeteksi keganasan kanker, karena kanker mempunyai tingkat aktivitas metabolik glukosa yang tinggi dibandingkan dengan sel/jaringan tubuh lainnya dan juga untuk membentu menentukan tempat mengambil contoh jaringan yang akan di adopsi. Setelah penanganan kanker melalui operasi perlu juga dilakukan pemeriksaan dengan PET untuk mengetahui apakah masih ada keganasan kanker yang tersisa.
Dapat pula digunakan untuk menganalisa sudah sampai dimana penyebaran kankernya, juga untuk melihat kemajuan pengobatan kanker dengan baik dengan chemotherapy maupun radiotherapy sehingga tindakan terapi dapat segera dirubah jika respon terapi tidak baik. Untuk keperluan ini, PET merupakan metode yang paling tepat, karena pada kondisi ini keberadaan kanker sulit dilihat secara fisik. Yang diperlukan adalah melihat keneradaan metabolisme sel kanker. Kemajuan hasil pengobatan kanker dapat diketahui dari perubahan secara fisik.
Untuk keperluan ini, kombinasi PET dan CT memberikan tingkat efektivitas pengobatan yang telah dilakukan. Dimana dengan PET dapat melihat aktivitas metabolik kankernya dan dengan CT scan dosis rendah dapat diketahui lokasi anatominya dengan akurat.
Apakah keunggulan PET?
PET telah terbukti berguna untuk di diagnosa awal sejumlah tumor, deteksi dini kekambuhan kanker dan memonitoring terapi dini. Aplikasi penting lainnya adalah penentuan penyebaran kanker dengan akurat yang akan membantu penentuan trapi yang paling cocok.
Pada umumnya keganasan kanker dapat dideteksi dengan PET Scanning akan tetapi yang paling sering digunakan pada pemeriksaan: Keganasanpada payudara, prostat, paru-paru, Lymphoma Hodgkin dan non Hodgkin, usus besar (colorectal), esafogus, kepala-leher (Head & Neck Cancer), cervix, ovarium, dan toroid. Kasus-kasus yang sering ditangani .
Informasi yang dapat diberikan PET/CT-SCAN ini?
Alat ini dapat memberikan informasi penting dalam hal pemeriksaan:
Tumor (Kanker Jinak)
- Membantu dokter dalam menentukan terapi yang terbaik nagi pasien.
- Membedakan tumor ganas dan tumor jinak.
- Mendeteksi kanker dan penyebaran kanker.
- Menentukan tingkat (staging) keganasan.
- Mendeteksi respons terhadap kemoterapi lebih dini dari CT-Scan/MRI\
- Mendeteksi Kambuhnya penyakit kanker.
Jantung
- Menentukan kelainan otot jantung / myocard (cedera sel otot jantung, ischaemia, infark)
- Menentukan viabilitas sel otot jantung untuk pemilihan cara pengobatan (obat-obatan/balon/stent/bypass/stem cell)
Otak, dapat memberikan informasi Perfusi sel otak (metabolisme otak) untuk mendeteksi penyakit degeneratif (Alzheimer?pikun), epilepsi).
Infeksi, dapat memberikan informasi untuk Mencari fokal infeksi yang sulit ditentukan secara klinis. Prosedur Pemeriksaan PET/CT SCAN
PERSIAPAN:
Hal-hal yang perlu di informasikan kepada dokter sebelum pemeriksaan:
- Obat-obatan yang anda minum.
- Bila anda hamil / kemungkinan hamil, atau menyusui.
- Bila pernah ada reaksi alergi.
- Takut dengan ruangan tertutup (claustrophobia).
Pasien akan diperiksa oleh dokter spesialis kedokteran nuklir terlebih dahulu, kemudian kadar gula dalam darah pasien akan di periksa. Setelah itu cairan yang berisi FDG akan disuntikan ke dalam pembuluh darah pasien. Pasien beristirahat selama kurang lebih 1 jam sebelum dilakukan pemeriksaan. Selama pemeriksaan, pasien dianjurkan untuk tidak bergerak.
Datanglah tepat waktu, sesui dengan jam yang telah ditentukan . bila terjadi hal-hal yang darurat sehingga berhalangan datang, mohon segera informasikan kepada doketr / petugas minimal 3 hari di muka. Jangan makan / minum sedikitnya 6 jam sebelum pemeriksaan, kecuali air putih. Bila dokter mengajukan untum minum obat, minumlah dengan air yang banyak. Jangan berolahraga terlalu berat 12 jam sebelumnya.
PEMERIKSAAN:
Sebelum Pemeriksaan:
Pasien akan diberi penjelasan mengenai proses pemeriksaan. Lepaskan semua perhiasan, jam tangan, logam dan barang berharga lainnya. Memakai pakaian yang telah disediakan untuk pemeriksaan. Pemeriksaan laboratorium untuk ureum, kreatinin dan gula darah. Di kamar tunggu, tangan anda akan dipasangkan kanula dan disuntikan FDG. Beristirahat tenang (duduk / tidur) dalam ruangan redup selama ± 1 jam dan jangan berbicara. Mengosongkan kandung kencing/berkemih sebelum pemeriksaan.
Pada Waktu Pemeriksaan:
Berbaring di meja PET/CT-Scan selama ± 45-60 menit (dapat bervariasi) Diberikan zat melalui kanula, akan terasa hangat, beberapa menit. Ini adalah normal, kecuali ada reaksi lain, beritahu petugas. Jangan bergerak pada saat pemeriksaan. Setelah selesai, Anda dapat berbicara kepada petugas melalui intercom. (Selama pemeriksaan, hanya jika diperlukan).
Sesudah Pemeriksaan:
Minum air putih yang banyak untuk mengeluarkan radiofarmaka dari badan Menunggu ± 1 jam untuk mengeluarkan sisa paparan didalam tubuh, sebelum berinteraksi dengan orang banyak. Dapat melakukan aktivitas lain sepeti biasa.
Pada Kasus Keganasan / Tumor:
Membantu penegasan diagnosis yang lebih dini. Penentuan penyebaran dan tingkatan penyakit (staging) yang efektif dan akurat. Penentuan perencanaan terapi yang lebih tepat. Respon terhadap terapi dapat dilakukan lebih awal, sehingga perubahan rencana terapi juga dapat dilakukan lebih awal sesuai kebutuhan. Penilaian kekambuhan yang dapat diketahui lebih awal Membantu dokter dalam penilaian tumor ganas atau jinak. Penentuan lokasi biopsi.
Untuk penyakit jantung koroner, PET digunkan untuk menilai viabilitas miokard (apakah otot janung yang terkena masih hidup atau tidak), sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan tindakan yang lebih invasif (sten bypass, graft, dll). Pemeriksaan dengan PET merupakan standar emas untuk penentukan viabilitas jantung. Selain itu, dapat juga digunakan untuk penilaian metabolisme glukosa pada otak yang dapat digunakan pada pasien dementia (pikun) atau epilepsi.
Keuntungan Pemeriksaan PET/CT-SCAN?
Merupakan salah satu pencitraan non-invasif sehingga memberi rasa nyaman. Informasi hasil pemeriksaan dengan kedoteran nuklir adalah unik dan kadang tidak didapatkan pada prosedur pencitraan lainnya. Pencitraan dengan PET/CT-Scan akan mendeteksi lebih dini perubahan sel tubuh daripada CT-Scan & MRI
Yang Perlu Diperhatikan:
Reaksi alergi hampir tidak pernah terjadi. Untuk ibu menyusui, sebaiknya untuk persediaan, karena setelah pemeriksaan ibu tidak dianjurkan untuk berdekatan dengan anak kecil atau bayi selama beberapa jam berikutnya. Pemeriksaan pada ibu hamil sebaiknya ditunda, nmaun dapat dilaksanakan tergantung pada pertimbangan kasus
Apakah Pemeriksaan PET Aman?
Pemeriksaan PET aman karena paparan radiasi yang relatif rendah. Sampai saat ini tidak diketahui efek samping jangka pendek maupun panjang.
0 komentar:
Posting Komentar