~ SELAMAT
ULANG TAHUN AYAH (31-12-1958) ~
Di keheningan malam ini
Datang secercah harapan
Untuk menyambut jiwamu datang
Semilir harapan agar kau kembali pulang
Hanya sepenggal kata bijak yang bisa kutanamkan
Duduk sedeku, tangan meminta, mulut bergoyang, jatuh air mata
Tapi apalah daya
Semua harapan hilanglah sirna
Karena Ayah telah tiada
Ayahku tercinta
Karena
kerapuhan kah
Hingga
aku hanya bisa menangis pada puisi
Karena
terlalu pedihkah
Hingga
aku larut dalam raksa hidup yang mengental dan menghitam
Bukan
genap atau ganjil..
Bukan..
Bukan
hitungan..
Dua
dikurang satu sama dengan satu..
Bukan..
Ibu
dikurang ayah sama dengan yatim..
Ayah
pergi ke kalbu lalu ibu tinggal di kehampaan..
Ayah
menuju keterpisahan Sorga yang baka..
Membuatkan
batas yang tak mampu ku tuju..
Kutuju
untuk menemuimu sekedar mengaduhkan ibu..
Ibu
yang semakin sendu disenyapnya masa..
Ibu
yang selalu meyakinkanku dikelamnya kisah..
Ibu
adalah ketangguhan dalam kesendirian menggiring hidupku..
Pada
permulaan yang akan selalu mendekatkanku pada akhiran..
Akhiran
kebahagian..
Atau
aku celaka dan durhaka karena menghadiahi ibu
Dengan
sumber air mata tangis yang tidak kumengerti labuhannya..
Lalu
aku pergi kepada ayah..
Lalu
aku pulang..
Lalu
akau mengaduh lagi..
Ayah..
Mengenang
seperti apa lagi yang bisa menyusutkan rinduku..
Atau
kulupakan saja..
Biar
aku tak mengingatmu lagi...
Biar batinku terlepas dari siulan asa yang membisu
Biar batinku terlepas dari siulan asa yang membisu
Karena
terlalu tinggi kuraih..
Kehadiranmu
dalam anganku yah..
Ibu
menangis lagi..
Ibu
terisak lagi..
Tapi
bukan itu yang kusesali..
Karena
kerapuhan sebabnya..
Karena
pergulatan yang kering ini..
Karena
kepedihan hati ini..
Karena
pecahan kaca-kaca itu..
Kaca
yang harus ditapaki..
Sementara
telapak kaki belum begitu sembuh..
Ajari
aku ayah, bagaimana membuat senyum ibu kembali..
Ini
luka, yang bercerita lalu entah..
Entah
yang tak pernah dimengerti oleh ku, dan oleh ku juga..
Berlalu
bersama retak-nya waktu..
Yang
mengeping dan mengecil menjadi kenestapaan..
Lalu
menitik pada deraian air mata..
Dan
takkan pernah hilang..
Sekalipun
t’lah melewati seribu malam-malam perenungan..
Pada
bunga kamboja yang masih kaku untuk kutaburkan..
Pada
masa yang turut mengentakkan dalam kesadaran yang mengepung menjadi bisu..
Ku berlari mengejar asahku
Air mata datang mendekati rapuhnya batinku
Waktu pun terus meronta tanpa tahu kepedihanku
Mengejar bayang semu yang takkan pernah ku genggam
Membuatku
sadar tuk menghitung hari
Hari tanggal 31 Desember adalah hari kelahiranmu
Membuatku menangis di serpihan nada-nada menghentak
Teringat pada pengorbanan dan perjuangan Ayah
Aku hanya bisa katakan “ SELAMAT ULANG TAHUN AYAH”
Kadoku hari ini akan ku kirim tukmu lewat sajak-sajak Doa
Sajak-sajak Doa yang akan hilangkan pilu dan menemani Kesepianmu
Hari tanggal 31 Desember adalah hari kelahiranmu
Membuatku menangis di serpihan nada-nada menghentak
Teringat pada pengorbanan dan perjuangan Ayah
Aku hanya bisa katakan “ SELAMAT ULANG TAHUN AYAH”
Kadoku hari ini akan ku kirim tukmu lewat sajak-sajak Doa
Sajak-sajak Doa yang akan hilangkan pilu dan menemani Kesepianmu
Ayah….
Mungkin di dunia ini kau telah tiada
Tapi di dalam hatiku kau tak akan pernah sirna
Walaupun kau telah meninggalkanku
Tapi semangat dan doamu masih saja aku rasakan
Keringat yang pernah kau teteskan adalah semangatku
Mungkin di dunia ini kau telah tiada
Tapi di dalam hatiku kau tak akan pernah sirna
Walaupun kau telah meninggalkanku
Tapi semangat dan doamu masih saja aku rasakan
Keringat yang pernah kau teteskan adalah semangatku
Ayah...,Aku sangat merindukanmu
Dengan ketegaran dan kerinduanku
Hari ini adalah tanggal 31 Desember 2013
Hari spesial hari kelahiranmu
Sekali lagi ku ucapkan “ SELAMAT ULANG TAHUN AYAH”
Semoga Ayah tenang di alam sana bersama Bapa di sorga
By : LUNGGUK YUSRI’AL SIBUEA
Dengan ketegaran dan kerinduanku
Hari ini adalah tanggal 31 Desember 2013
Hari spesial hari kelahiranmu
Sekali lagi ku ucapkan “ SELAMAT ULANG TAHUN AYAH”
Semoga Ayah tenang di alam sana bersama Bapa di sorga
By : LUNGGUK YUSRI’AL SIBUEA
My Father Alm.R.SIBUEA |
1 komentar:
Happy bersama Bapa di Surga, amangboru 🙂
Posting Komentar