Sosok Pdt.David Farel Sibuea,M.Th D.Min
Pdt.David Farel Sibuea M.Th D.Min |
Perjalanan hidup seorang pendeta dari Desa Sosor Parlombuan Sibuea, Kecamatan Laguboti, Tapanuli Utara, patut diteladani. Nasib manusia sepenuhnya di Tangan Tuhan. Jika Tuhan Allah berkehendak, apapun dapat terwujud. Demikian pula yang dialami Praeses HKBP Distrik 25 Jambi, Pdt David Farel Sibuea MTh DMin. Dirinya mengisahkan masa kecilnya hingga boleh seperti sekarang.
Seorang bayi laki-laki lahir di Desa Sosor Parlombuan Sibuea, Kecamatan Laguboti, Tapanuli Utara, Sumatera Utara 8 Juni 1957 silam dari pasangan suami istri Gr Amintas Sibuea (Alm) dengan Anna Relia br Tampubolon (Alm) gadis di Desa Simarhompa-Sipahutan. Kelahiran bayi laki-laki yang diberi nama David Farel Sibuea tepatnya saat ayam berkokok pagi hari.
Sebagai putra bungsu dari 4 laki-laki dari 11 bersaudara, David Farel Sibuea mengikuti jejak pelayanan sang Ayah. Kala itu Gr Amintas Sibuea sebagai guru Zending di Desa Simarhompa-Sipahutar.
Masa kecil David F Sibuea penuh dengan duka. Disaat masa kecil tidak diharapkan lagi sebagai pria sehat, kuat dan gagah. Betapa tidak, sejak bayi hingga 5 tahun, David mengalami cacat-lumpuh karena salah suntik akibat demam.
Dirinya tak pernah lepas dari gendongan kakak dan abang ke tempat tidur karena tidak dapat duduk dan berdiri. Kedua kakinya kecil dan lemas. Berita dari mulut kemulut mengobati lumpuh ada tukang urut di Desa Sigumpar.
Lalu David F Sibuea berobat ke Sigumpar untuk diurut (tukang dampol). Berkat perlindungan Tuhan, David sembuh dan dapat berdiri lincah dan lari. Umur 6 tahun hingga SMA David dipanggil rekannya Daud karena badannya kecil (nametmet).
Karena belum cukup umur (7 tahun) David dititipkan sekolah di SD Negeri 2 di kampungnya. Saat itu David suka menulis di Le dengan Gerep (Le : buku tulisan dari batu dan Gerep : pensil dari batu).
Saat 4 bulan belajar titipan di SD N 2 Laguboti, David ternyata bisa nilai bagus saat ujian. Kemudian gurunya Ibu Sibuea menghadap kepala sekolahnya Bapak Hutauruk memberitahukan kemampuan David F Sibuea.
Kemudian David diterima sebagai murid sungguhan di SD tersebut. Tamat SD melanjutkan sekolah ke SMP 1 Laguboti. Saat itu Devid terpukul berat. Ayah tercinta Gr Amintas Sibuea dipanggil Tuhan (meninggal dunia).
David merasa kehilangan sesosok ayah sebagai idolanya. Hal itupun terasa hingga dirinya masuk bangku SMA 1 Laguboti Jurusan PASPAL (Pengetahuan Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam) . Sejak kecil dirinya sering disuruh sang ayah mengambik kemiri di kebun dan dijual ke pasar (onan) dengan harga Rp 10 untuk 6-10 biji.
Saat SMP juga David sudah mahir memanjat pohon Enau (aren) untuk “Tuak” (bagot) dan disetor ke toke Kepala Desa Ambrosius br Hasibuan yang anaknya satu profesi dengan David semasa SMP.
Perjuangan hidup David untuk menggapai masa depan pendidikannya begitu gigih. Semasa SMP dan SMA dirinya juga berprofesi sampingan sebagai tukang sorong (pendorong gerobak barang) di Pasar Laguboti.
David juga menyempatkan diri membantu keluarga Pasaribu br Sibuea di pasar tersebut. Perjuangan itu untuk mencukupi kebutuhan uang sekolah dan membeli buku-buku. Itulah sekelumit perjuangan hidup David untuk menggapai cita-citanya.
“Akhirnya itu semua kenangan manis dan indah untuk diingat. Semua cerita yang saya alami menjadi novel kehidupan yang mungkin orang berkata, masa iya….apa benar….mungkin kah?. Saya yang sudah menjadi pendeta ini dan anak seorang guru zending ini mengalami masa kecil-remaja seperti itu,”kata Pdt David Farel Sibuea MTh belum lama ini.
Menurutnya, awal karier sekolah pendeta, saat itu hendak merantau ke Jakarta dengan modal ijazah SMA. Saat itu dirinya kurang berniat ke Jakarta. Namun saat tiba di Pematang Siantar, bis yang ditumpanginya lewat depan Kampus STT Nomensen dan melihat ada penerimaan mahasiswa baru.
Dengan bermodalkan semangat, dirinya mendaftar diri disertai surat rekemondasi dari gereja. Kemudian dirinya juga memberanikan diri menemuai Dekan Dr P Sormin (alm).
“Bo..jadi molo lulus ho, lengkapi ma surat-suratmu (B..Jadi kalau kamu lulus,lengkapilah surat-suratmu), jala ikkon tinggal di Asrama do selama ujian on saminggu ( Dan kamu harus tinggal di Asrama selama ujian seminggu ini) ,”demikian kata Dekan Dr P Sormin, seperti dikutip Pdt DF Sibuea.
Awalnya ibunda Pdt DF Sibuea kala itu tidak menerimanya sekolah pendeta. Hal itu karena pertimbangan biaya. Namun ibunda Pdt DF Sibue sempat berpikir panjang dan menyarankan Pdt DF Sibuea memilih jalan pendidikannya sendiri.
“Toe, lomomma, molo so boi torushononmu muse, molo mate ahu, hape marsingkola ho tusi, boha ma muse ngolum. Diboto ho….nahansit amongmu nabaruon tingki guru zending dohot guru huria. Balanjona holan sungkup-sungkup songon i,( Okelah,terserahmulah,kalau tidak bisa kamu lanjutkan,kalau saya meninggal,tetapi,kamu pilih sekolah Pendeta,bagaimanalah hidupmu. Kamu tahunya ,Ayahmu susahnya dulu waktu jadi Hamba Tuhan. Gajinya cuman pas-pasanya” kata ibunda Pdt DF Sibuea mengenang.
Perkuliahan Pdt DF Sibuea penuh dengan keterbatasan biaya. Namun dirinya tetap yakin dan mampu menempuh cita-citanya. Dirinya mendapatkan beasiswa hingga kuliahnya selesai. Praktek suka duka sebelum pendeta melayani di HKBP yakni Pendeta HKBP Rengat, Tembilahan, Air Molek, Lirik, Sei Lala hingga ditabbiskan jadi Pendeta HKBP.
“Sebagai hamba Tuhan (pendeta), lakukanlah yang terbaik dengan ketulusan, kerendahan hati, rajin, rafih, bersih dan jujur. Jangan menyimpan akar kepahitan yaitu iri, kebencian, sakit hati terhadap siapapun yang menyakiti hati kita. Mendoakan dan mengampuni orang yang menyakiti hati, yang menjelek-jelekkan dan yang berprasangka buruk kepada kita. Lakukanlah yang baik tanpa pamrih kepada semua orang tanpa membeda-bedakan, baik kepada mereka yang tidak berbuat baik kepada kita, hingga mereka tahu bahwa kita tidak seperti mereka. Ingatlah, Tuhan akan membuat indah pada waktunya (Pengkotbah 3:11),” demikian Motto dalam pelayanan Pdt David Farel Sibuea MTh.
Tulis Tiga Buku Pelayanan
Selama 27 tahun melayani sebagai pendeta, Pdt David Farel Sibuea MTh sudah menulis tiga buku. Buku pertama berjudul “Citra dan Misi Penggembalaan” dengan Sub Judul Suatu Keteladanan Bagi Pelayan dan Warga Gereja. Buku ini dicetak Juni 2004 saat Pdt David Farel Sibuea MTh menjabat Pendeta HKBP Ressort Kebayoran Jakarta.
Isi buku pertama ini mengisahkan belajar dari Petrus dalam surat-suratnya dan surat Pastoral Paulus kepada Titus. Buku ini terdiri dari 173 halaman. Kemudian buku ke dua berjudul “Renungan Syukur Kepada Tuhan”. Isi buku tersebut diambil dari Injil Matius 1-28.
Buku “Renungan Syukur Kepada Tuhan” ditulis Pdt David Farel Sibuea MTh saat menjabat Pendeta HKBP Ressort Tebet Jakarta tahun 2007. Buku ini juga bisa sebagai referensi Kotbah dari Injil Matius yang ditulis singkat, padat dan menyentuh jiwa dengan 122 renungan singkat.
“Prinsip dasar tetap sesama pelayanan yang juga kata kunci adalah Komunikasi-Informasi-Koordinasi (KIK). KIK ini untuk dengan sesame, atasan sesame pelayan dan bawahan dalam pelayanan sesuai dengan talenta dan kemampuan masing-masing. Ini adalah kata kunci,”kata Pdt David Farel Sibuea MTh.
Syukuran
Kebaktian Wisuda (S3) Dan Hari Ulang tahun yang ke-55
Syukuran kebaktian Wisuda S3 Doktor Ministri (D.Min) STT Jakarta dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 55 Pdt David Farel Sibuea MTh, D.Min di Sopo Godang Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kotabaru Jambi, Senin (11/6) malam berjalan sederhana dan bermakna. Syukuran Wisuda dan HUT Praeses HKBP Distrik XXV Jambi itu dibalut lagu “Holong” Ciptaan Ir Bernhard Panjaitan MM.
Syukuran kebaktian Wisuda S3 Doktor Ministri (D.Min) STT Jakarta dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 55 Pdt David Farel Sibuea MTh, D.Min di Sopo Godang Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kotabaru Jambi, Senin (11/6) malam berjalan sederhana dan bermakna. Syukuran Wisuda dan HUT Praeses HKBP Distrik XXV Jambi itu dibalut lagu “Holong” Ciptaan Ir Bernhard Panjaitan MM.
Acara diawali dengan kebaktian yang kotbahnya dibawakan Pdt B Siagian MTh dengan Nats Mazmur 135 : 1-3. Votum dibawakan Guru Huria HKBP Kotabaru Jambi. Pada kebaktian itu juga tampil pujian dari Vokal Group Serapim PGI Wilayah Riau, Koor Ama Lansia HKBP Jambi, Koor Ina Jubileta HKBP Jambi.
Sekitar 300 orang hadir pada acara itu yang terdiri dari Ina Naomi, Ama Lansia, Full Timer se Distrik XXV Jambi dan undangan Jemaat HKBP Jambi dan undangan lainnya.
Pdt David Farel Sibuea MTh, D.Min Sabtu 9 Juni 2012 Diwisuda S3 (Doktor Ministri) di STT Jakarta. Kemudian Jumat 8 Juni 2012, Pdt David Farel Sibuea MTh genap berusia 55 tahun. Dalam pelayanan Kependetaan, Pdt David Farel Sibuea MTh sudah memasuki pelayanan selama 28 tahun.
“Sebagai hamba Tuhan (pendeta), lakukanlah yang terbaik dengan ketulusan, kerendahan hati, rajin, rafih, bersih dan jujur. Jangan menyimpan akar kepahitan yaitu iri, kebencian, sakit hati terhadap siapapun yang menyakiti hati kita. Mendoakan dan mengampuni orang yang menyakiti hati, yang menjelek-jelekkan dan yang berprasangka buruk kepada kita. Lakukanlah yang baik tanpa pamrih kepada semua orang tanpa membeda-bedakan, baik kepada mereka yang tidak berbuat baik kepada kita, hingga mereka tahu bahwa kita tidak seperti mereka. Ingatlah, Tuhan akan membuat indah pada waktunya (Pengkotbah 3:11),” demikian Motto dalam pelayanan Pdt David Farel Sibuea MTh selama 28 tahun.
Motto pelayanan itu juga tertulis rapih di Buku “Panggilan Untuk Melayani 25 tahun Kependetaan” yang ditulis Pdt David Farel Sibuea MTh yang kini menjabat sebagai Praeses HKBP Distrik XXV Jambi dan Ketua PGIW Jambi. Buku ini merupakan buku ke 3 (tiga) tulisan Pdt David F Sibuea yang peluncurannya dilaksanakan Sabtu 12 Juni 2009 lalu di Gereja HKBP Kotabaru Jambi.
“Mauliate ma di Tuhanta Pardenggan basa i na mangaramoti ngolungku sahat au marumur 55 tahun (8 Juni 2012) naung salpu. Di tanganNa siamun do ganjang ni umur, jalan di hambirangNa do hamoraon dohot hamuliaon. DalanNa do angka dalan hasudungan ni roha, jala sude lapangNa hademahon (Poda 3: 16-17). Onpe, na mangan manang na minum hami, manang dia pe huulahon hami : Bahenonnami ma saluhutna i, pasangaphon Debata ( 1 Korint 10:31),”ujar Pdt David Farel Sibuea MTh, D.Min pada votum ibadah.
“Jadi songgop ma tu ibana Tondi ni Jahowa, Tondi ni habisihon dohot hapistaron, Tondi ni panuturion dohot hagogoon, Tondi ni parbinotoon dohot biar maradophon Jahowa (Jes 11 : 2). Tutu ma antong hataNa na mandok: Ahu do Jahowa, jala ndang adong silehon tua dungkon ni Ahu (Jes 43:11),”ujar Inang Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Yenny Adelina br Hutagaol B.Ac.
Filosopi Lagu Holong
Usai ibadah, dilanjutkan dengan makan malam bersama sembari mendengarkan alunan lagu nostalgia Batak dan Indonesia dari Trio Altova Jambi (Alex Zebuoa, Tono Butar-Butar, Fauzan Samosir H) asuhan Ir Bernhard Panjaitan MM ini tampil memukau dan memberikan kesan tersendiri kepada undangan.
Lagu “Holong” yang berfilosofi pada Dalihan Na Tolu itu dipopulerkan Artis “Holong” ( Trio Ambisi, Viktor Hutabarat, Herti Sitorus, Rita Butar-butar). Lagu tersebut sebagai hadiah special buat Pdt David Farel Sibuea MTh, D.Min dan Inang yang telah melayani di Distrik XXV Jambi selama 4 tahun.
Lagu ”Holong” yang diciptakan Ir Bernhard Panjaitan MM menjadi hadiah spesial buat Pdt David Farel Sibuea MTh beserta Inang pada pesta syukuran Wisuda dan HUT ke 55 Pdt David Farel Sibuea MTh D Min.
Pesta syukuran Wisuda dan HUT 55 Pdt David Farel Sibuea MTh D Min di Sopo Godang HKBP Kotabaru Jambi, Senin (1/6) berjalan sederhana dan bermakna. Usai jamuan makan, Ir Bernhard Panjaitan MM bersama Trio Altova membawakan Lagu ”Holong” yang mengisahkan kasih terhadap sesama tersebut.
Lagu Holong yang dipopulerkan Artis Holong (Trio Ambisi, Viktor Hutabarat, Rita Butar-butar) itu merupakan lagu renungan juga buat Pdt David Farel MTh. Lagu tersebut diminta khusus untuk dinyanyikan penciptanya saat pesta syukuran tersebut.
Lagu ”Holong” yang menginpirasikan dan petuah itu agar saling peduli sesama, saling tolong menolong dalam menjalani kehidupan.
Menurut Ir Bernhard Panjaitan MM (Kadis Perhubungan Provinsi Jambi) lagu “Holong” ciptaannya terinpirasi dari ayat Alkitab 1 Petrus 2 : 17 dan Kolose 3 : 14-15.
Kata Bernhard Panjaitan, Adat “Dalihan Na Tolu” harus terwujud dalam berkeluarga. Ketiganya harus saling beriringan agar kehidupan keluarga atau kumpulan marga saling tolong menolong dan saling mengasihi.
Motto 3M yakni Marsijalangan (berjabat tangan), Menjalankan kasis dan Melestarikan Adat Batak “Dalihan Na Tolu”, merupakan motto yang harus diturunkan kepada generasi muda untuk memupuk generasi muda Batak cinta terhadap budaya, adat dan bahasa Batak.
Menurut Bernhard Panjaitan yang pernah dipercayakan sebagai Ketua Umum Panitia Paskah Raya HKBP Distrik XXV, April 2007 dan Ketua Pra Jubileum 150 Tahun tingkat Distrik XXV Jambi April 2007 lalu itu, Pemimpin HKBP kedepan, diharapkan Pemimpin Gereja yang mau dan mampu mempersatukan seluruh Jemaatnya.
Kemudian Pemimpin HKBP juga diharapkan membawa HKBP selaku Lembaga Gereja terbesar di Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan Bangsa yang tetap berlandaskan lima pilar Kebangsaan.
Menurut Pdt David Farel Sibuea MTh, lagu ”Holong” tersebut membawa makna dalam menjalin hubungan kerukunan dalam bermasyarakat. Petuah yang disampaikan Lagu ”Holong” cukup tepat kepada masyarakat Batak, khususnya yang sukses di perantauan.
Secara khusus Pdt David Farel Sibuea MTh juga menyatakan rasa terimakasih atas dukungan semua pihak hingga suksesnya acara tersebut. Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada Kel Ir Bernhard Panjaitan, Robert Butarbutar, Ir Dopang Tambunan dan yang keluarga lainnya.
Pdt David Farel Sibuea MTh, D.Min beserta Inang juga mengucapkan salam perpisahan kepada Jemaat HKBP se Distrik XXV Jambi karena pada bulan September 2012 sudah pindah tugas usai menghadiri Sinode Godang HKBP.
Dirinya juga menitiberatkan akan memanfaatkan waktu dan berkat dalam pelayanan dan juga untuk pendidikan. “Selama pelayanan di HKBP Distrik XXV Jambi banyak kenangan suka duka dalam pelayanan. Semoga jemaat HKBP semakin menjalin hubungan silaturahmi agar pelayanan dapat berjalan dengan baik,”katanya.
Riwayat Singkat
Pendidikan :
1. SDN Laguboti Lulusan Tahun 1969
2. SMP Laguboti Lulusan Tahun 1972
3. SMA Laguboti Lulusan Tahun 1975
4. STT HKBP Sarjana Muda Lulusan 1980
5. STT HKBP Sarjana Lengkap Lulus Tahun 1982
6. Universitas Duta Wacana Yogyakarta Magister Teologia Lulus 1997 Bidang Pastoral-Konseling
7. Program Doktor Ministry di STT Jakarta Bidang Pastoral-Konseling-Sekarang
Pengalaman Kerja
1. Pendeta praktik di Gereja HKBP Rengat-Tembilahan-Airmolek-Sungai Lalak Riau Ressort Pekanbaru Tahun 1982-1984
2. Pendeta HKBP di Gereja HKBP Ressort Menteng Halimun Jakarta Tahun-1985-1986
3. Pendeta HKBP diperbantukan di HKBP Ressort Pasar Minggu, Ressort Tebet Tahun 1986-1987
4. Pendeta Resort HKBP di Gereja HKBP Pasar Minggu 1987-1989
5. Pendeta Khusus Melayani Buruh dan Pelajar diperbantukan di HKBP Ressort Balige 1989-1993.
6. Pendeta Resort HKBP Yogyakarta 1993-1997
7. Pendeta Resort HKBP Kebayoran 1997-2004
8. Pendeta Resort HKBP Tebet 2004-2008
9. Praeses HKBP Distrik XXV Jambi 2008-2012
10. Majelis Distrik Toba Hasundutan Tahun 1990-1993
11. Majelis Distrik JabartengdiY Tahun 1994-1997
12. Ketua II PGIW Yogyakarta 1994-1997
13. Majelis Distrik VII Jawa Kalimantan Tahun 1997-2004-2008
14. Anggota MPL PDI Wil DKI Jakarta 2005-2008
15. Majelis Pusat HKBP Periode 2009-2015
16. Ketua PGI Wilayah Jambi 2009-2015
17. Ketua Kontingen PESPARAWI IX 2009 Provinsi Jambi ke Samarinda, Kaltim
Kunjungan Perjalanan
1. Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Lombok
2. Singapore, Thailand/Bangkok, Hongkong, Kualalumpur
3. Amerika Serikat (Denver-Los Angles-New York) Tiga Kali
4. Turki, Mesir, Israel, Yordania Enak Kali
5. Belanda, Pracis, Brussel dan Germany. (Sibuea MarkQuark Gluon Tao)
0 komentar:
Posting Komentar