BY : LUNGGUK SIBUEA
KATA KUNCI : Untuk menghindari Kerusakan Pada peralatan Listrik yang efisien ,baik yang disebabkan surja hubung maupun surja petir diperlukan sistem proteksi yang handal Yaitu Lightning Arrester.Dimana dalam kemampuan /Jangkauan sistem Proteksi pada Lightning Arrester dalam melindungi peralatan Listrik (Transformator ) dibutuhkan jarak maksimum agar Lightning Arrester dapat bekerja efisien.Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan suatu sistem Proteksi : 1).BIL peralatan (Basic Impelse Insulation Level ).2)SIL (Switching Insulation Level),dimana nilai SIL = 83 % BIL.3).Kekuatan Isolasi.4)Ketinggian Pemasangan Lightning Arrester.5).Kecuraman Gelombang.Dimana Kecuraman Gelombang (Kv/mikro sekon) menjadi hal utama yang harus diperhatikan,karena debit petir disetiap wilayah adalah berbeda-beda yang otomatis kecuraman gelombangnya pun berbeda-beda (Indonesia Kira-kira 34000 kV/µs).Karena kekuatan petir yang sulit terdeteksi maka kekuatan Proteksi Lightning Arrester Kapasitasnya ditentukan pada besarnya Nilai BIL pada Suatu peralatan.
KATA KUNCI : Untuk menghindari Kerusakan Pada peralatan Listrik yang efisien ,baik yang disebabkan surja hubung maupun surja petir diperlukan sistem proteksi yang handal Yaitu Lightning Arrester.Dimana dalam kemampuan /Jangkauan sistem Proteksi pada Lightning Arrester dalam melindungi peralatan Listrik (Transformator ) dibutuhkan jarak maksimum agar Lightning Arrester dapat bekerja efisien.Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan suatu sistem Proteksi : 1).BIL peralatan (Basic Impelse Insulation Level ).2)SIL (Switching Insulation Level),dimana nilai SIL = 83 % BIL.3).Kekuatan Isolasi.4)Ketinggian Pemasangan Lightning Arrester.5).Kecuraman Gelombang.Dimana Kecuraman Gelombang (Kv/mikro sekon) menjadi hal utama yang harus diperhatikan,karena debit petir disetiap wilayah adalah berbeda-beda yang otomatis kecuraman gelombangnya pun berbeda-beda (Indonesia Kira-kira 34000 kV/µs).Karena kekuatan petir yang sulit terdeteksi maka kekuatan Proteksi Lightning Arrester Kapasitasnya ditentukan pada besarnya Nilai BIL pada Suatu peralatan.
BY : LUNGGUK SIBUEA
LIGHTNING
ARRESTER
Nameplate Arrester Gardu dan Hasil
pengukuran tahanan Isolasi Pada Pemeliharaan Lightning Arrester di Gardu Indung
Simpang Tiga
1.
PHT 150 KV PRABUMULIH
LINE 1
Pabrik : EMP
(Bowthorpe Emp Brighton England)
Type : MCA4-150,
150 KV 40 KA, Class 3 1997
UC-MCOV 120 KV
10 KA Heavy Duty
Basic Impulse Insulated Level ( BIL ) : 750 kV
Switching Impulse Level (SIL) :
620 kV
Tahun Pemasangan : 14 juli 2003
2.
PHT 150 KV PRABUMULIH
LINE 2
Pabrik : ABB Power
Technologies
Surge arrester EXLIM Q 150-EH 170
No. 75105241
Class 10 KA
Year : 2006
Ur : 150 KV
Uv : 108 KV
Basic Impulse Insulated Level ( BIL ) : 750 kV
Switching Impulse Level (SIL) :
620 kV
Short circuit current : 65 KV
3.
PHT 150 KV KERAMASAN
LINE 1
Pabrik : DELLE
ASTHLOM
Type : PYB 150
Rated : Un : 150 KV
10 KA Nominal Discharge Current
20 KA pressure
Basic Impulse Insulated Level ( BIL ) : 750 kV
Switching Impulse Level (SIL) :
620 kV
4.
PHT 150 KV KERAMASAN
LINE 2
Pabrik : ABB Power
Technologies
Surge arrester EXLIM Q 150-EH 170
No. 75105241
Class 10 KA
Year : 2006
Ur : 150 KV
Uv : 108 KV
Short circuit current : 65 KV
Basic Impulse Insulated Level ( BIL ) : 750 kV
Switching Impulse Level (SIL) :
620 kV
Nama Saluran
|
Nilai tahanan saat
pemeliharaan untuk bulan September 2012
|
Kramasan 1
|
R = 20,6 GΩ
S = 40,3 GΩ
T = 60,2 GΩ
|
Kramasan 2
|
R = 30,4 GΩ
S = 20,3 GΩ
T = 50,3 GΩ
|
Prabumulih 1
|
R = 50 GΩ
S = 50,2 GΩ
T = 70,5 GΩ
|
Prubumulih 2
|
R = 30,4 GΩ
S = 40,3 GΩ
T = 60,2 GΩ
|
Tabel 1 : Hasil Pengukuran pada Pemeliharaan Tahanan
Isolasi Ligtning Arrester pada Gardu Induk Simpang Tiga.
Dari hasil pengukuran Tahanan
Isolasi Lightning Arrester pada saat Pemeliharaan di Gardu Induk Simpang Tiga
pada bulan September dapat dikatakan
bahwa tahanan Isolasnya masih dalam keadaan baik (Dilihat dari tahanan Minimum
Isolasi 1 MΩ).Dan kemampuan sistem proteksi Lightning Arrester di Gardu Induk
Simpang Tiga adalah Sebesar 10 % X tegangan Nominal (150 kV) = 15 kA.
TABEL : Karakteristik Arrester
TABEL : Karakteristik Arrester
Dimana :
FOW
: Tegangan Percikan Impuls muka Gelombang
STD :
Tegangan Percikan Impulse Maksimum
Tegangan Percikan maksimum (maksimum
impuls sparkover voltage) merupakan tegangan gelombang impuls tertinggi yang
terjadi pada arrester.Jika tegangan puncak surja petir yang datang mempunyai
harga yang lebih tinggi atau sama dengan tegangan percikan maksimum arrester,
maka arrester akan bekerja memotong surja dan mengalirkannya ke tanah.
Jarak Maksimum Lightning Arrester Dan
Transformator Yang Dihubungkan Dengan Saluran Udara
Perlindungan Yang baik
diperoleh jika arrester ditempatkan sedekat mungkin dengan
transformator.Tetapi,dalam kenyataannya,arrester harus ditempatkan dengan jarak
tertentu,agar perlindungan dapat berlangsung dengan baik.
Jika
Arrester dihubungkan dengan menggunakan saluran udara alat yang dilindungi
,maka untuk menentukan jarak yang baik antara Arrester dengan Transformator
,dinyatakan dengan persamaan :
℮t = ℮a + 2µ x /v
Dengan :
℮t = Tegangan Terminal dari Peralatan yang akan
dilindungi (kV)
℮a = Tegangan Pelepasan dari Arrester (kV)
µ = Kecuraman Gelombang (kV/µs)
v = Kecepatan Rambat Gelombang yang datang (m/ µs)
x = Jarak dari Arrester ke alat yang dilindungi
(m)
Perhitungan Jarak Maksimum Arrester
dengan Peralatan Yang dilindungi
Lightning Arrester 1, Arrester terpasang pada ujung
saluran guna melindungi peralatan,khususnya pada bus bar / line.Dimana Jaraknya
di Gardu Induk Simpang Tiga adalah 15 m.
Lightning Arrester 2, Arrester terpasang sebelum
transformator tenaga (Apabila dilihat dari ujung saluran),sebagai pengamanan
Khusus Transformator.Dimana Jaraknya di Gardu Induk Simpang Tiga adalah 2 m.
Secara
umum arrester melindungi peralatan-peralatan pada Gardu Induk Simpang Tiga
terhadap sambaran-sambaran petir maupun surja hubung.Arrester ini memiliki
jarak maksimum untuk melindungi peralatan.Letak dari Arrester tersebut tidak
boleh lebih dari perhitungan jarak yang ada ,dengan kata lain arrester memiliki
cakupan daerah yang terrbatas.
Jadi
dengan menggunakan persamaan diatas ,maka jarak cakupan Arrester yang terdapat
pada Gardu Induk Simpang Tiga dapat dihitung :
℮t = ℮a + 2µ x /v
Dengan Nilai –nilai :
℮t
= BIL = 750 kV
℮a
= 620 kV
µ
= 6250 kV/ µs (Sesuai Tabel 2
diatas Karakteristik Arrester)
v
= 300 m/ µs (Kecepatan
Cahaya)
maka,
750
= 620 + 2
x
= 3,119 m
Didapatkan jarak menurut perhitungan
antara arrester dengan peralatan adalah 10 meter,sedangkan dalam kenyataannya
di lapangan jarak antara arrester I pada ujung saluran dengan sejumlah
peralatan (diambil dari jarak transformator tenaga ) sejauh 15 m ,sedangkan
jarak antara arrester II yang terpasang sebelum transformator adalah 2 m
(apabila dilihat dari ujung saluran ).Untuk Jarak Arrester I perlindungannya kurang baik untuk melindungi
Transformator karena sangat jauh diatas jarak maksimum ,maka dari gambar diatas
Arrester 1 perlindungannya lebih efsien untuk peralatan yang ada di sekitar
Saluran, Sedangkan Arrester I perlindungannya dapat dikatakan baik
untuk peralatan (Transformator) karena nilainya masih dibawah jarak maksimum
dan tidak efisien untuk melindungi peralatan yang ada di saluran .
4.5.3
Protecive Margin Ligtning Arrester
Gambar 4.12
: Koordinasi Isolasi
Secara
umum arrester melindungi peralatan-peralatan pada Gardu Induk Simpang Tiga
terhadap sambaran-sambaran petir maupun surja hubung.Dimana Protective
Marginnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus ;
PM =
((BIL/IR)-1) X 100 %
Dimana
:
PM = Protective Margin (%)
BIL = Basic Insulation Level
Lightning Arrester
IR = Residual Volt (kV) = 420 kV
Maka
Untuk PM di Gardu Induk Simpang Tiga adalah
PM =
((750/420) – 1) X 100 %
PM =
78,57 %
Nilai Protective Margin yang
diperoleh adalah memenuhi Syarat dimana lebih besar dari 20 % (Nilai Minimum
PM).
2 komentar:
om boleh minta kontaknya ga? ada yg mau saya tanya
Jenius nya
Kunjungan gan a-dhea.com
Posting Komentar