Haiii Guyysss...kali ini penulis punya sajian istimewa untuk para readers,Hari ini penulis akan membahas tentang radiasi yang sangat identik membahayakan dipikiran kita....
Sel dalam tubuh manusia
terdiri dari sel genetik dan sel somatik. Sel genetic adalah sel telur pada
perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel somatic adalah sel-sel
lainnya yang ada dalam tubuh. Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat
dibedakan atas efek genetik dan efek somatik. Efek genetik atau efek pewarisan
adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan
radiasi. Sebaliknya efek somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh
individu yang terpapar radiasi.
Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat bervariasi
sehingga dapat dibedakan atas efek segera dan efek tertunda. Efek segera adalah
kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati pada individu dalam waktu
singkat setelah individu tersebut terpapar radiasi, seperti epilasi (rontoknya
rambut), eritema (memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel darah.
Kerusakan tersebut terlihat dalam waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi.
Sedangkan efek tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu
yang lama (bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan
kanker.
Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek
radiasi dibedakan atas efek deterministik dan efek stokastik. Efek
deterministik adalah efek yang disebabkan karena kematian sel akibat paparan
radiasi, sedangkan efek stokastik adalah efek yang terjadi sebagai akibat
paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada
sel.
Efek Deterministi (efek non stokastik) Efek ini terjadi karena adanya proses
kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang terkena
radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi pada
seluruh tubuh maupun lokal. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima
di atas dosis ambang (threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelah
terpapar radiasi. Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat bila
dosis yang diterima lebih besar dari dosis ambang yang bervariasi bergantung
pada jenis efek. Pada dosis lebih rendah dan mendekati dosis ambang,
kemungkinan terjadinya efek deterministik dengan demikian adalah nol. Sedangkan
di atas dosis ambang, peluang terjadinya efek ini menjadi 100%.
Efek Stokastik Dosis radiasi serendah apapun selalu terdapat kemungkinan untuk
menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik pada tingkat molekul maupun
sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak membunuh sel tetapi mengubah sel
Sel yang mengalami modifikasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang untuk
lolos dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel
seperti ini. Semua akibat proses modifikasi atau transformasi sel ini disebut
efek stokastik yang terjadi secara acak. Efek stokastik terjadi tanpa ada dosis
ambang dan baru akan muncul setelah masa laten yang lama. Semakin besar dosis
paparan, semakin besar peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat
keparahannya tidak ditentukan oleh jumlah dosis yang diterima. Bila sel yang
mengalami perubahan adalah sel genetik, maka sifat-sifat sel yang baru tersebut
akan diwariskan kepada turunannya sehingga timbul efek genetik atau pewarisan.
Apabila sel ini adalah sel somatik maka sel-sel tersebut dalam jangka waktu
yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan-bahan yang bersifat
toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi jaringan ganas atau kanker.
Paparan radiasi dosis rendah dapat menigkatkan resiko kanker dan efek pewarisan
yang secara statistik dapat dideteksi pada suatu populasi, namun tidak secara
serta merta terkait dengan paparan individu.
(Sibuea Maark Quark Hadron's)
Mohon tanggapan dan Komentar
Mohon tanggapan dan Komentar
0 komentar:
Posting Komentar