Reaktor nuklir adalah suatu alat untuk
mengendalikan reaksi fisi berantai dan sekaligus menjaga kesinambungan reaksi
itu. Reaktor nuklir ditetapkan sebagai "alat yang menggunakan materi
nuklir sebagai bahan bakarnya Materi fisi yang digunakan sebagai bahan bakar
misalnya uranium, plutonium dan lain-lain. Untuk uranium digunakan uranium alam
atau uranium diperkaya. Jadi secara umum reaktor nuklir adalah tempat
berlangsungnya reaksi nuklir yang terkendali. Untuk mengendalikan operasi dan
menghentikannya digunakan bahan penyerap neutron yang disebut batang kendali.
Jenis reaktor nuklir dibedakan berdasarkan besarnya energi kinetik neutron yang
merupakan faktor utama dalam reaksi fisi berantai, yaitu reaktor neutron panas,
reaktor neutron cepat dan lain-lain. Berdasarkan jenis materi yang digunakan
sebagai moderator dan pendingin, reaktor diklasifikasikan menjadi reaktor air
ringan, reaktor air berat, reaktor grafit dan lain-lain. Berdasarkan tujuannya,
diklasifikasikan menjadi reaktor riset, reaktor uji material, reaktor daya dan
lain-lain
Macam reaktor dibedakan berdasarkan
kegunaan, tenaga neutron dan nama komponen serta parameter operasinya.
Menurut kegunaan:
Menurut kegunaan:
§ Reaktor daya
§ Reaktor riset termasuk uji material dan latihan
§ Reaktor produksi isotop yang kadang-kadang digolongkan juga kedalam reaktor
riset
Ditinjau dari tenaga neutron yang
melangsungkan reaksi pembelahan, reaktor dibedakan menjadi:
§ Reaktor cepat: GCFBR, LMFBR, SCFBR
§ Reaktor thermal: PWR, BWR, PHWR, GCR.
Berdasarkan parameter yang lain dapat
disebut:
§ Reaktor berreflektor grafit: GCR, AGCR
§ Reaktor berpendingin air ringan: PWR, BWR
§ Reaktor suhu tinggi: HTGR
Demikian seterusnya masih banyak
terdapat nama atau jenis reaktor.
Reaktor fisi merupakan instalasi yang
menghasilkan daya panas secara konstan dengan memanfaatkan reaksi fisi
berantai. Istilah ini dibedakan dengan reaktor fusi yang memanfaatkan panas
dari reaksi fusi. Dimungkinkan adanya reaktor yang memadukan kedua jenis
tersebut (reaktor hibrid).
Reaktor fusi adalah suatu instalasi
untuk mengubah energi yang terjadi pada reaksi fusi menjadi energi panas atau
listrik yang mudah dimanfaatkan. Reaksi fusi merupakan reaksi penggabungan inti
atom ringan, misalnya reaksi antara deuterium dan tritium. Deutrium sangat
melimpah di alam, namun tritium tidak ada di alam ini. Oleh karena itu, bahan
yang mengandung Li-6 digunakan sebagai selimut, selanjutnya direaksikan dengan
neutron yang terjadi dari reaksi fusi untuk menghasilkan tritium, sehingga
diperoleh siklus bahan bakar. Sistem reaktor fusi terdiri dari bagian plasma
teras, selimut, bejana vakum, magnet superkonduktor, dan lain-lain.
Dibandingkan dengan reaktor fisi, reaktor fusi tidak akan mengalami lepas
kendali, dan sedikit menghasilkan produk radioaktif, sehingga memiliki tingkat
keselamatan yang tinggi.
Reaktor riset/penelitian adalah suatu
reaktor yang dimanfaatkan untuk berbagai macam tujuan penelitian. Misalnya
reaktor uji material yang digunakan secara khusus untuk uji iradiasi, reaktor
untuk eksperimen fisika reaktor, reaktor riset untuk penelitian dengan
menggunakan berkas neutron dan alat eksperimen kekritisan, reaktor untuk
pendidikan dan pelatihan. Di antara reaktor-reaktor tersebut, yang disebut
reaktor riset pun terdiri dari berbagai macam, misalnya reaktor untuk
eksperimen berkas neutron dan uji iradiasi material, reaktor untuk eksperimen
perisai, reaktor untuk uji pulsa dan lain-lain. Tipe-tipe reaktor riset antara
lain tipe kolam berpendingin dan bermoderator air berat, tipe kolam
berpendingin dan bermoderator air ringan dan tipe kolam berpendingin air ringan
dan bermoderator air berat.
Untuk dapat memngendalikan laju
pembelahan, suatu reaktor nuklir harus didukug dengan beberapa fasilitas yang
disebut sebagai KOMPONEN REAKTOR . komponen-komponen utama tersebut dapat
diterangkan melalui diagram seperti terlihat pada gambar 1 berikut:
1.
Bahan bakar nuklir/bahan dapat belah
2.
Bahan moderator
3.
Pendingin reaktor
4.
Perangkat batang kendali
5.
Perangkat detektor
6.
Reflektor
7.
Perangkat bejana dan perisai reaktor
8.
Perangkat penukar panas
Komponen No. 1 s/d 6 berada pada suatu lokasi yang disebut sebagai teras reaktor, yaitu suatu tempat dimana reaksi berantai tersebut berlangsung.
Terdapat dua jenis bahan bakar nuklir
yaitu BAHAN FISIL dan BAHAN FERTIL.
Bahan Fisil ialah :
suatu unsur/atom yang langsung dapat memberikan reaksi pembelahan apabila dirinya menangkap neutron.
Contoh: 92U233, 92U235, 94PU239, 94PU241
Bahan Fertil ialah :
suatu unsur /atom yang setelah menangkap neutron tidak dapat langsung membelah, tetapi membentuk bahan fisil.
Contoh: 90TH232, 92U238
Bahan Fisil ialah :
suatu unsur/atom yang langsung dapat memberikan reaksi pembelahan apabila dirinya menangkap neutron.
Contoh: 92U233, 92U235, 94PU239, 94PU241
Bahan Fertil ialah :
suatu unsur /atom yang setelah menangkap neutron tidak dapat langsung membelah, tetapi membentuk bahan fisil.
Contoh: 90TH232, 92U238
Pada kenyataannya sebagian besar bahan bakar nuklir yang berada di alam adalah bahan fertil, sebaai contoh isotop Thorium di alam adalah 100% Th-232, sedangkan isotop Uranium hanya 0,7% saja yang merupakan bahan fisil (U-235), selebihnya sebesar 99,35 adalah bahan fertil (U-238).
Karena alasan fisis, elemen bakar suatu reaktor dibuat dengan kadar isotop fisilnya lebih besar dari kondisi alamnya, isotop yang demikian disebut sebagai isotop yang diperkaya, sedangkan sebaliknya untuk kadar isotop fisil yang lebih kecil dari kondisi alamnya disebut sebagai isotop yang susut kadar, biasanya ditemui pada elemen bakar bekas. Selain perubahan kadar bahan fisilnya, elemen bakar biasanya dibuat dalam bentuk oksida atau paduan logam dan bahkan pada dasa warsa terakhir ini sudah banyak dikembangkan dalam bentuk silisida. Contoh komposisi elemen bakar yang banyak dipakai: UO2, U3O8-Al, UzrH, U3Si2-Al dan lain-lain.
Tujuan utama dibuatnya campuran tersebut adalah agar diperoleh elemen bakar yang nilai bakarnya tinggi, titik lelehnya tinggi, penghantaran panasnya baik, tahan korosi, tidak mudah retak serta mampu menahan produk fisi yang terlepas
Dalam reaksi fisi, neutron yang dapat
menyebabkan reaksi pembelahan adalah neutron thermal. Neutron tersebut memiliki
energi sekitar 0,025 eV pada suhu 27oC. sementara neutron yang lahir dari
reaksi pembelahan memiliki energi rata-rata 2 MeV, yang sangat jauh lebih besar
dari energi thermalnya.
Syarat bahan moderator adalah atom dengan nomor massa kecil. Namun demikian syarat lain yang harus dipenuhi adalah: memiliki tampang lintang serapan neutron (keboleh-jadian menyerap neutron) yang kecil, memiliki tampang lintang hamburan yang besar dan memiliki daya hantara panas yang baik, serta tidak korosif.
Contoh bahan moderator : H2O, D2O (Grafit), Berilium (Be) dan lain-lain.
Syarat bahan moderator adalah atom dengan nomor massa kecil. Namun demikian syarat lain yang harus dipenuhi adalah: memiliki tampang lintang serapan neutron (keboleh-jadian menyerap neutron) yang kecil, memiliki tampang lintang hamburan yang besar dan memiliki daya hantara panas yang baik, serta tidak korosif.
Contoh bahan moderator : H2O, D2O (Grafit), Berilium (Be) dan lain-lain.
Pendingin reaktor berfungsi sebagai
sarana pengambilan panas hasil fisi dari dalam elemen bakar untuk
dipindahkan/dibuang ke tempat lain/lingkungan melalui perangkat penukar penukar
panas (H.E.). Sesuai dengan fungsinya maka bahan yang baik sebagai pendingin
adalah fluida yang koefisien perpindahan panasnya sangat bagus. Persyaratan
lain yang harus dipenuhi agar tidak mengganggu kelancaran proses fisi pada
elemen bakar adalah pendingin juga harus memiliki tampang lintan serapan
neutron yang kecil, dan tampang lintang hamburan yang besar serta tidak
korosif. Contoh fluida-fluida yang biasa dipakai sebagai pendingin adalah: H2O,
D2O, Na cair. Gas He dan lain-lain.
Batang kendali berfungsi sebagai
pengendali jalannya operasi reaktor agar laju pembelahan/populasi neutron di
dalam teras reaktor dapat diatur sesuai dengan kondisi operasi yang
dikehendaki. Selain hal tersebut, batang kendali juga berfungsi untuk
memadamkan reaktor/menghentikan reaksi pembelahan. Sesuai dengan fungsinya,
bahan batang kendali adalah material yang mempunyai tampang lintang serapan
neutron yang sangat besar, dan tampang lintang hamburan yang kecil. Bahan-bahan
yang sering dipakai adalah: Boron, cadmium, gadolinium dan lain-lain.
Bahan-bahan tersebut biasanya dicampur dengan bahan lain agar diperoleh sifat
yang tahan radiasi, titik leleh yang tinggi dan tidak korosif.
Prinsip kerja pengaturan operasi adalah dengan jalan memasukkan dan mengeluarkan batang kendali ke dan dari teras reaktor. Jika batang kendali dimasukkan, maka sebagian besar neutron akan tertangkap olehnya, yang berarti populasi neutron di dalam reaktor akan berkurang dan kemudian padam. Sebaliknya jika batang kendali dikeluarkan dari teras, maka populasi neutron akan bertambah, dan akan mencapai tingkat jumlah tertentu. Pertambahan/penurunan populasi neutron berkait langsung dengan perubahan daya reaktor.
Prinsip kerja pengaturan operasi adalah dengan jalan memasukkan dan mengeluarkan batang kendali ke dan dari teras reaktor. Jika batang kendali dimasukkan, maka sebagian besar neutron akan tertangkap olehnya, yang berarti populasi neutron di dalam reaktor akan berkurang dan kemudian padam. Sebaliknya jika batang kendali dikeluarkan dari teras, maka populasi neutron akan bertambah, dan akan mencapai tingkat jumlah tertentu. Pertambahan/penurunan populasi neutron berkait langsung dengan perubahan daya reaktor.
Detektor adalah komponen penunjang yang
mutlak diperlukan di dalam reaktor nuklir. Semua insformasi tentang kejadian
fisis di dalam teras reaktor, yang meliputi popularitas neutron, laju pembelahan,
suhu dan lain-lain hanya dapat dilihat melalui detektor yang dipasang dalam di
dalam teras. Secara detail mengenai masalah tersebut akan dibicarakan dalam
pelajaran instrumentasi reaktor.
Neutron yang keluar dari pembelahan
bahan fisil, berjalan dengan kecepatan tinggi ke segala arah. Karena sifatnya
yag tidak bermuatan listrik maka gerakannya bebas menembus medium dan tidak
berkurang bila tidak menumbuk suatu inti atom medium. Karena sifat tersebut,
sebagian neutron tersebut dapat lolos keluar teras reaktor, atau hilang dari
sistem. Keadaan ini secara ekonomi berati kerugian, karena netron tersebut
tidak dapat digunakan untuk proses fisi berikutnya.
Untuk mengurangi kejadian ini, maka sekeliling teras reaktor dipasang bahan pemantul neutron yang disebut reflektor, sehingga nutron-neutron yang lolos akan bertahan dan dikembalikan ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada proses fisi berikutnya.
Bahan-bahan reflektor yang baik adalah unsur-unsur yang mempunyai tampang lintang hamburan neutron yang besar, dan tampang lintang serapan yang sekecil mungkin serta tidak korosif. Bahan-bahan yang sering digunakan antara lain: Berilium, Grafit, Parafin, Air, D2O.
Untuk mengurangi kejadian ini, maka sekeliling teras reaktor dipasang bahan pemantul neutron yang disebut reflektor, sehingga nutron-neutron yang lolos akan bertahan dan dikembalikan ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada proses fisi berikutnya.
Bahan-bahan reflektor yang baik adalah unsur-unsur yang mempunyai tampang lintang hamburan neutron yang besar, dan tampang lintang serapan yang sekecil mungkin serta tidak korosif. Bahan-bahan yang sering digunakan antara lain: Berilium, Grafit, Parafin, Air, D2O.
Bejana/tangki raktor berfungsi untuk
menampung fluida pendingin agar teras reaktor selalu terendam di dalamnya.
Bejana tersebut selain harus kuat menahan beban, maka harus pula tidak korosif
bila berinteraksi dengan pendingin atau benda lain di dalam teras. Bahan yang
bisa digunakan adalah: alumunium, dan stainless stell.
Perisai reaktor berfungsi untuk menahan/menghambat/menyerap radiasi yang lolos dari teras reaktor agar tidak menerobos keluar sistem reaktor. Karena reaktor adalah sumber radiasi yang sangat potensial, maka diperlukan suatu sistem perisai yang mampu menahan semua jenis radiasi tersebut pada umumnya perisai yang digunakan adalah lapisan beton berat.
Perisai reaktor berfungsi untuk menahan/menghambat/menyerap radiasi yang lolos dari teras reaktor agar tidak menerobos keluar sistem reaktor. Karena reaktor adalah sumber radiasi yang sangat potensial, maka diperlukan suatu sistem perisai yang mampu menahan semua jenis radiasi tersebut pada umumnya perisai yang digunakan adalah lapisan beton berat.
Perangkat penukar panas (Heat
exchanger) merupakan komponen penunjang yang berfungsi sebagai sarana
pengalihan panas dari pendingin primer, yang menerima panas dari elemen bakar,
untuk diberikan pada fluida pendingin yang lain (sekunder). Dengan sistem
pengambilan panas tersebut maka integritas komponen teras akan selalu
terjamin.
Pada jenis reaktor tertentu, terutama jenis PLTN, H.E. juga berfungsi sebgai
fasilitas pembangkit uap.
(Sibuea Mark Quark Hadron'S)
0 komentar:
Posting Komentar