Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sinyal cahaya yang biasa ditransmisikan adalah laser, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Cahaya dalam serat optik sulit keluar karena dalam serat optik mengalami pemantulan sempurna. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat baik digunakan sebagai saluran komunikasi. Komponen dari serat optik terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu cladding dan core. Core adalah inti, sedangkan cladding adalah selubung dari core. Cladding mempunyai indeks bias lebih rendah dari pada core. Struktur demikian memungkinkan terjadinya fenomena pemantulan sempurna. Selisih indeks bias antara core dan cladding akan menentukan besarnya jari-jari minimum fiber optik boleh dibengkokkan tanpa menimbulkan rugi-rugi (Farrel; 2002).
Sistem transmisi data menggunakan serat optik merupakan suatu sistem yang dapat mengkomunikasikan suatu informasi dari sumber informasi ke penerima dengan cahaya yang dilewatkan melalui serat optik secara digital.
Penggunaan serat optik telah menyebar di berbagai bidang termasuk telekomunikasi, instrumentasi medis, dan transmisi data. Hal ini disebabkan karena serat optik mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh media transmisi yang lain, yaitu tidak mengalirkan arus sehingga tidak akan terjadi konsleting maupun percikan api, bandwidth yang sangat lebar,bebas dari interferensi elektromagnetik (EMI), ukuran kecil dan bobotnya ringan, tidak korosi, memiliki tingkat numeris (Numerical Apature,NA) yang besar sehingga kemampuan untuk mengumpulkan energi cahaya tinggi.Macam serat optik yang biasa digunakan diantaranya singlemode dan multimode .
Hal yang berpengaruh dalam transmisi sinyal pada serat optik adalah sifat bahan serat optik tersebut. Sifat yang dimaksud meliputi proses pemantulan dan pembiasan sinyal di dalam serat optik tergantung pada indeks bias bahan yang dipakai dalam serat optik tersebut. Selain sifat bahan, redaman/attenuasi menjadi masalah tersendiri dalam penyaluran sinyal. Di antara bentuk redaman yang sering terjadi ketika proses instalasi kabel/kontruksi kabel adalah pembengkokan/bending. Tidak semua pembengkokan menyebabkan terjadinya redaman. Serat optik mengalami redaman/rugi-rugi sinyal ketika dibengkokkan pada jari-jari tertentu. Sinyal yang teredam di tengah perjalanan menuju receiver menyebabkan penurunan kualitas sinyal yang diterima oleh konsumen ketika menggunakan jasa.
Penerapan ini memanfaatkan fakta terjadinya kenaikan rugi-rugi di dalam serat optik yang dibengkokkan. Sinyal gelombang elektromagnetik dibangkitkan dari sumber yang biasanya berupa laser dilewatkan melalui serat optik menuju receiver. Gangguan berupa pembengkokan yang terjadi di tengah perjalanannya menuju receiver menyebabkan kenaikan rugi-rugi (losse).
Rugi-rugi akibat pembengkokan pada fiber optik dibedakan menjadi dua macam yaitu, macro bending (pembengkokan makro) dan micro bending (pembengkokan mikro). Rugi-rugi karena pembengkokan makro terjadi bila sinar atau cahaya melalui fiber optik yang dibengkokkan dengan jari-jari lebih lebar dibandingkan dengan diameter serart optik. Sedangkan pembengkokan mikro terjadi karena ketidakrataan pada permukaan batas antara inti dan selubung secara acak pada serat optik. Nilai rugi-rugi untuk tiap serat optik adalah khas, nilai rugi-rugi ini dipengaruhi oleh selisih indeks bias antara core dan cladding (Gerd; 2000).Rugi-rugi yang terjadi didalam serat Optik untuk daerah panjang gelombang pendek disebabkan oleh hamburan Rayleigh ,sedangkan rugi-rugi pada daerah panjang gelombang panjang disebabkan oleh vibrasi lattice .
0 komentar:
Posting Komentar