Strategi Pengelolaan Limbah Radioaktif PLTN
Seperti halnya semua industri, kegiatan operasional PLTN juga menghasilkan limbah. Bedanya adalah limbah dari PLTN bersifat radioaktif terdiri atas limbah operasional berupa material terkontaminasi yang merupakan limbah aktivitas rendah sampai sedang, dan bahan bakar nuklir bekas yang dapat diklasifikasikan sebagai limbah aktivitas tinggi.Tujuan utama dari pengelolaan limbah radioaktif adalah untuk melindungi manusia generasi sekarang dan di masa depan serta lingkungan dari bahaya radiasi pengion yang berasal dari limbah radioaktif.Secara umum, tahapan dari pengelolaan limbah radioaktif PLTN dimulai dengan melakukan pemilihan/pengklasifikasian limbah radioaktif hasil proses produksi energi nuklir berdasarkan jenisnya untuk kemudian diolah dan dikondisioning di instalasi pengolahan limbah radioaktif. Limbah yang sudah terkondisioning kemudian disimpan di dalam fasilitas penyimpanan sementara. Waktu penyimpanan di fasilitas ini berbeda-beda, bergantung kepada kebijakan di masing-masing negara. Setelah itu, limbah yang telah terkondisioning tersebut kemudian disimpan lestari di dalam repositori yang sesuai.jumlah limbah aktivitas rendah dan sedang yang ditimbulkan dari operasi pltn 1000 mwe.Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh NEWJECT dan laporan dari beberapa negara yang memiliki PLTN, jumlah limbah aktivitas rendah dan sedang yang dihasilkan dari kegiatan operasional PLTN 1000 MWe jenis PWR adalah sebesar 200 hingga 600 m3. Limbah tersebut berasal dari kegiatan rutin operasional, kegiatan dekontaminasi serta kegiatan pada saat refueling.Tabel 1. Jumlah limbah aktivitas rendah dan sedang dari operasional PLTN PWR 1000 MWe pertahun.Ada dua tahapan pengelolaan limbah radioaktif yaitu :
- Pengolahan (Treatment) yang bertujuan untuk mereduksi volume dengan cara evaporasi, kompaksi, insinerasi atau radionuclide removal menggunakan chemical treatment, filtrasi dan penukar ion.
- Kondisioning yang bertujuan untuk memudahkan handling dan transportasi limbah serta meminimalkan bahaya radiasi (faktor shielding).
0 komentar:
Posting Komentar