Chat In Sibuea Blog

SENI DAN INSPIRASI


http://reddragondesigns.net/
Hover Effects

HUJAN SALJU

MY FAMILY

Alm.R.SIBUEA (Father)WITH J.br.MARPAUNG (Mother) Anak 1.E.ROHANI T SIBUEA 2.HIRAS P.M.SIBUEA 3.LUNGGUK Y.SIBUEA 4.DESI P.SIBUEA 5.TEDDY P.M.SIBUEA 6.NOVITA S.SIBUEA 7.LEDY C SIBUEA 8.GOMGOM ALEXSANDRO SIBUEA

Jumat, 24 Januari 2014

“ Air Mata Minoritas Bukan Air Mata Negeri Ini “


Masih adakah cinta di Ibu pertiwi ??
Masih adakah kasih di Kayanya Nusantara yang agung ??
Masih adakah kepedulian untuk sesama ??
Air mata ... Air mata... Air mata ... Negeri ini
Terus mengalir Menghitami kekelaman negeri ini
Darah terus meronta  jeritan yang tidak memiliki labuhan
Tindas-menindas menghantui rakyat minoritas  tanpa ada sikap tegas dari Pemerintah
Pemerintah hanya memberi harapan semu dengan nada “ Saya Prihatin”
Tanpa tindakan nyata rakyat kecil hanya bisa pasrah berselimut darah dan air mata

Inikah hikmah dari Sejarah yang menceritakan kegagahan negeri ini??
Inikah Masa yang melukiskan keagungan para penguasa ??
Tanpa ada rasa dan cinta,yang penting tujuan tercapai
Mereka berkoar-koar mengumandangkan janji fana yang berbisik
Membuat derita deraian air mata senyap  di keheningan duka yang mencekam
Menusuk nadi terkubur didekapan perihnya luka
Pasrah ,tertindas tanpa tahu arah goyah menanti

Air mata ... Air mata ... Air mata... Negeri ini
Seperti air sungai mengalir menyimpan seribu luka yang tak terucap
Melihat duka negeri ini pemerintah bersenandung dengan kebahagiaan
Instagram,Facebook,twitter pun lantunan mereka untuk ungkapkan yang mereka miliki
Tanpa ada secercah guratan hati tuk ibah melihat tangisan negeri ini
Melihat jeritan,luka dan derita di tenda-tenda pengungsian

Inikah namanya bangsa yang besar yang diagungkan itu??
Inikah namanya negeri pancasila yang penuh pembantaian dan perbedaan ??
Inikah namanya negara Hukum yang penuh gejolak  dan misteri ??
Tanpa ada rasa peduli ,Tuk saling mengerti
Air mata disana mengalirkan tetesan darah yang terabaikan
Jeritan fana membelah bumi senyap di telan kehampaan
Semakin tertindas dan tenggelam di gelombang waktu
Menangisi puing-puing harapan yang lenyap dan sirna di hempaskan derita dan jeritan

Dimanakah hati nurani pemimpin yang terucap ??
Apakah itu semua hanya kumandang nyanyian hiburan semata saat mencalonkan??
Apakah Pemerintah dipilih rakyat  untuk menindas mereka-mereka yang kecil ??
Apakah pemerintah dipilih rakyat untuk pembiaraan penderitaan ??

Semuanya hanya belenggu waktu yang penuh teka-teki
Teka-teki tuk hempaskan rakyat minoritas dari kelamnya peradaban
Itulah tujuan dan mimpi para pemimpin busuk republik ini
Membantai insan lemah lebih kejam dari binatang dialam rimba
Tuk ceritakan perubahan  dan revolusi baru mereka
Tanpa pikirkan air mata dan jeritan perih yang semakin Hitam
Mereka berlomba-lomba meremukkan kebahagiaan rakyat yang mereka janjikan
Tanpa tahu asa kembali goyah hancurkan harapan

Air mata negeri ini adalah air mata jeritan
Air mata negeri ini adalah air mata penindasan
Air mata negeri ini adalah air mata derita perbedaan yang membeku

Sampai kapan dan kapan lagi perbedaan ini berakhir
Air mata Sinabung, Papua dan Manado juga air mata negeri ini
Apakah pemerintah seperti Anjing kelakar yang jadi kesiangan
Cepat memberikan respon dan bala bantuan untuk mereka yang jauh disana
Mereka memang Sahabat negeri ini,tapi apakah mereka lebih pantas mendapatkannya
Sedangkan yang ada didekapannya,Klian biarkan remuk terkubur  tidak berdaya
Klian sama saja seperti Binatang jalang yang gila hormat dan pengakuan
Memperkokoh kekuasaan di penderitaan rakyat yang bergelantungan tanpa arah
Sampai kapan berakhir pencitraan yang menenggelamkan kebahagiaan rakyat

Apakah Sinabung itu bukan bagian negeri ini karena Batak ?
Apakah Papua itu bukan bagian negeri ini karena Mayoritas Kristen ?
Apakah Manado itu seuntai cerita  yang menumpang hidup di negeri ini ??
Apakah mereka semuanya hanya untuk rampasan alam tuk kekayaan semata
Tidak cukupkah penderitaan perih yang mereka rasakan
Air mata mereka adalah nada doa yang klian abaikan

Padahal menatap lirih waktu yang berlalu
Bala bantuan tuk gempa Jogja sudah berlimpah Saat masih siaga
Sandang pangan tuk rohingya dan palestina sudah tersedia
Dan cerita lain yang tak terlukiskan karena cerita masa yang tak terucap

Bukan maksud cemburu dan menangisi keadaan yang ada
Hanya menyadarkan bahwa perbedaan yang selama ini dikatakan Indah
Jelas dan terarah mematahkan rasa persaudaraan yang tertuang di sejarah
Hanya bersatu saat tertulis karena kenyataannya bagaikan  hitam diatas putih
Tidak memiliki labuhan dan ayoman terarah seperti mereka yang mayoritas

Itu semua Melukiskan Air mata Minoritas bukan air mata negeri ini
Penderitaan minoritas bukan penderitaan negeri ini
Kaum minoritas negeri ini hanya anak bawang yang seolah terabaikan
Kaum Minoritas selalu menderita di kebebasan yang ada 

Terima kasih semuanya untuk yang ada ibu pertiwi
Saat Kaum minoritas kembali ke pencipta akan tetap di pangkuan ibu pertiwi
Biarpun air mata minoritas bukan air mata negeri ini
Karena tanah lahir dan tumpah darah minoritas ada di Ibu pertiwi
Terima kasih untuk Pangkuan hangat ibu pertiwi.
Suka- duka dekapanmu takdir hidup Minoritas yang sering terabaikan

Tetesan Air Mata Yang Terabaikan
By : Sibuea Lepton Gluon Tao Hadron aryon's

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More