
Sebagai lembaga litbang di bidang nuklir, BATAN termasuk yang memperjuangkan untuk menjadikan bumi Indonesia lebih hijau dengan menghadirkan PLTN. Karena PLTN itu merupakan salah satu pembangkit listrik ramah lingkungan dan tidak mengeluarkan bahan yang dapat mencemarkan udara. Hal ini dikatakan Kepala Bidang Promosi Eko Madi Parmanto, disela-sela kegiatan 5th IndoGreen Forestry Expo 2013, Kamis (04/04/2013), di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC).
Menurut Eko Madi Parmanto, BATAN baru pertama kali mengikuti kegiatan ini. Namun, dia berharap dengan keikutsertaan BATAN dalam kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui bahwa ada jenis sumber energi hijau yang sampai sekarang belum termanfaatkan di Indonesia. Proses pembakaran untuk menghasilkan panas tidak menghasilkan sisa pembakaran yang bersifat racun sebagaimana pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Pembangunan PLTN memang membutuhkan biaya investasi yang besar, tetapi penggunaan bahan bakarnya lebih efisien, sehingga harga listriknya akan menjadi lebih murah dan stabil karena tidak rentan terhadap harga bahan bakar dunia.
“Kalau mereka dapat memahami dan mengetahui, paling tidak jika Pemerintah berkeinginan mengimplementasikan PLTN, mereka akan mendukung bukan malah mempermasalahkan atau menentangnya,” jelas Eko Madi.
Indri, salah seorang pengunjung stand BATAN, selama ini hanya membayangkan bahwa nuklir itu berbahaya. Dari sejak sekolah dasar informasi yang didapatkan tentang nuklir hanya sebatas bom atom hiroshima dan nagasaki, sehingga apa yang ada dalam bayangan kita nuklir itu destruktif (merusak, memusnahkan, atau menghancurkan, red).

Lainnya halnya dengan Heriyandi Pratama, siswa SMP Negeri 40 Jakarta, mengatakan bahwa nuklir itu seperti bahan alam yang bersumber pada uranium yang mempunyai efek positif dan negatif. Efek positifnya seperti sinar-X yang bisa dipakai untuk rontgent, namun efek negatifnya jika sinar-X itu terlalu banyak di dalam tubuh kita akan menimbulkan penyakit juga. Menurutnya, jika masyarakat menyadari akan kebutuhan listrik yang semakin meningkat, maka PLTN perlu dikembangkan di Indonesia.
Pameran yang dibuka secara resmi oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, direncanakan berlangsung dari tanggal 4 – 7 April 2013, diikuti oleh 174 peserta yang terdiri dari Kementerian Kehutanan, lembaga pemerintah non kementerian, pemerintah daerah, BUMN sektor kehutanan, perusahaan kehutanan, pertambangan, oil dan gas serta perusahaan yang peduli akan kelestarian hutan dan lingkungan. (arial)
0 komentar:
Posting Komentar